5 Fakta Menarik Tentang Maturbasi
Selama ini masturbasi masih menjadi topik yang tabu diperbincangkan
di Indonesia. Pembicaraan dalam ranah seks, bahkan yang berkaitan dengan
pendidikan seks juga masih jarang dilakukan. Karena itu, masih ada
banyak fakta yang tak diketahui seputar hal-hal yang berkaitan dengan
aktivitas seksual, salah satunya adalah masturbasi. Sementara
ada banyak mitos yang berkembang seputar masturbasi, terdapat juga
beberapa fakta menarik seputar masturbasi yang jarang diketahui.
Berikut adalah 5 Fakta Menarik Tentang Maturbasi seperti yang dilansir oleh Care2.
1. Orang yang masturbasi lebih sering bercinta
Kebanyakan orang mengira
bahwa masturbasi hanya dilakukan oleh mereka yang hasrat seksualnya tak
terpuaskan secara langsung. Banyak yang mengira bahwa masturbasi
dilakukan ketika seseorang tak bisa melakukan hubungan seksual yang
wajar. Padahal ini tidak selalu benar. Penelitian justru mengungkap
bahwa orang yang melakukan hubungan seks secara rutin justru melakukan
masturbasi lebih sering dibandingkan mereka yang tidak melakukan seks
dengan rutin.
Aneh bukan? Sebenarnya
tidak juga. Orang yang melakukan masturbasi sebenarnya lebih aktif
secara seksual dan lebih terbuka terhadap hubungan seks. Karena itu,
mereka lebih berkemungkinan melakukan seks lebih sering dibandingkan
orang yang tak melakukan masturbasi. Selain itu, melakukan masturbasi
akan meningkatkan kemampuan seseorang mengenali hal-hal yang membuatnya
terpuaskan secara seksual, dan ini akan memicunya untuk melakukan seks
lebih sering.
2. Mayoritas wanita tak mengaku melakukan masturbasi
Fakta ini sebenarnya
tidak mengejutkan, namun juga sekaligus mengejutkan jika Anda mengetahui
prosentase berapa jumlah wanita yang melakukan masturbasi namun tak mau
mengakuinya. Sebuah penelitian mengungkap bahwa kebanyakan orang sudah
mengenali masturbasi ketika mereka remaja, baik pria maupun wanita.
Sekitar 80 persen pria dan 59 persen wanita mengaku sudah pernah
mencobanya di usia di atas 18 tahun.
Yang mengejutkan adalah
tak semua wanita mau mengakui bahwa mereka melakukan masturbasi. Survei
mencatat bahwa hanya ada sekitar 50 - 70 persen wanita yang mengaku
melakukan masturbasi. Padahal beberapa penelitian lainnya menunjukkan
bahwa jumlah wanita yang pernah melakukan masturbasi bisa mencapai angka
92 persen. Banyak hal yang membuat wanita tidak mau mengakui bahwa
mereka melakukan masturbasi, sehingga angka survei pun menjadi
berubah-ubah.
3. Wanita yang sudah tua juga melakukan masturbasi
Jangan kira wanita yang
sudah berusia tua tidak peduli dengan kebutuhan seksual mereka.
Penelitian bahkan mengungkap bahwa gairah seksual pada wanita bisa
semakin meningkat ketika usia mereka bertambah. Sebuah penelitian tahun
2010 yang dilakukan oleh Kinsey mengungkap bahwa wanita yang berusia di
atas 60 tahun pun melakukan masturbasi.
Penelitian ini
menunjukkan bahwa sekitar 30 persen wanita berusia 60 - 69 tahun mengaku
melakukan masturbasi. Sementara itu, lebih dari 50 persen wanita
berusia di atas 70 tahun yang tidak memiliki pasangan atau hubungan
romantis yang baik juga berkemungkinan melakukan masturbasi. Sementara
hanya 12,2 persen wanita berusia di atas 70 tahun yang berpasangan
melakukan masturbasi.
4. Masturbasi dianjurkan untuk remaja di beberapa negara
Sementara di Indonesia
masturbasi dianggap sebagai kegiatan yang tabu dan sebaiknya dijauhkan
dari kegiatan para remaja, di beberapa negara masturbasi justru
dianjurkan untuk para remaja. Salah satunya adalah di pemerintahan
Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya. Bahkan masturbasi dianggap
sebagai hak yang boleh dilakukan oleh siapa saja.
Pada tahun 2009,
pemerintah Inggris memiliki kampanye untuk mengajak remajanya melakukan
masturbasi setidaknya satu kali sehari. Jangan terkejut dulu. Langkah
ini diambil untuk mencegah para remaja melakukan seks bebas yang bisa
memicu penyakit seksual berbahaya seperti STD atau HIV dan AIDS. Selain
itu, masturbasi juga ditengarai menjadi salah satu cara untuk menekan
angka kehamilan di luar nikah pada remaja.
5. Tak selamanya masturbasi tabu
Tak selamanya masturbasi
dianggap sebagai hal yang tabu. Pada milenium keempat sebelum masehi,
bangsa Romawi melihat kegiatan masturbasi sebagai hal yang biasa
dilakukan dan tidak memalukan. Sebuah patung tanah liat bahkan dibuat
dengan memperlihatkan seorang wanita sedang melakukan masturbasi dan
terlihat menikmatinya.
Namun semua ini berubah
pada awal tahun 1700-an dengan terbitnya sebuah pamflet berjudul Onania
yang menyebut kegiatan masturbasi sebagai hal yang merusak diri sendiri
dan merupakan dosa besar. Pamflet ini kemudian mengubah pandangan
terhadap masturbasi pada abad-abad berikutnya. Hal ini berlanjut pada
abad ke-16 dan 17 ketika orang yang melakukan masturbasi dianggap
memiliki kelainan mental. Pada masa itu, masturbasi bahkan dianggap
sebagai penyebab banyak penyakit mental dan fisik.