Tahukah Anda mengapa kelima pulau ini disebut sebagai pulau paling misterius di dunia?
Karena mereka menyimpan berbagai cerita dan legenda yang layak untuk
disimak lebih dalam. Penasaran? Kira-kira, apa sih hal menarik yang
perlu disimak dari kelima pulau ini?
Nah, berikut adalah 5 Pulau Paling Misterius Di Dunia yang penuh dengan kisah misteri. Mari kita simak bersama!
1. Pulau San Servolo
Pulau
San Servolo terletak di lepas pantai Italia. Kini, fungsi utamanya
adalah sebagai museum. Didirikan pada abad ke-18, tempat ini dulunya
digunakan sebagai rumah sakit untuk pasukan militer yang terluka. Namun
pada abad ke-19, pulau ini dialihfungsikan sebagai tempat penampungan
orang-orang gila.
Menariknya,
rumah sakit jiwa itu rupanya juga difungsikan sebagai fasilitas
keagamaan, di bawah manajemen sebuah ordo religius kuno yang dikenal
sebagai San Giovanni di Dio, ordo lama yang dikenal karena keahlian
medis mereka. Salah satu metode utama dalam pengobatan pasien gila
adalah isolasi dan represi.
Praktik
itu disebut perawatan moral, yang lebih pas jika disebut brutal. Museum
yang kini didirikan di Pulau San Servolo memajang perangkat seperti
rantai, jaket lurus, dan borgol, yang semuanya digunakan untuk pasien.
Terapi kejut listrik juga dipraktikkan di sini.
2. Pulau Tiburon
Tiburon
adalah pulau terbesar di Meksiko, yang dipenuhi dengan binatang berbisa
dan telah menjadi rumah bagi sekelompok orang yang disebut Seri yang
telah lama dicap sebagai kanibal. Pulau ini kabarnya juga memiliki
kekayaan yang tak terhitung, termasuk kemungkinan adanya kandungan logam
mulia.
Prospektor
Arizona, Tom Grindell, melakukan perjalanan pertamanya ke Tiburon pada
tahun 1903. Saat itu, dia hanya mengitari tepian pulau dan kemudian
memutuskan kembali ke Arizona untuk merekrut orang, yang dapat
membantunya melakukan operasi prospecting skala penuh pada pulau
tersebut.
Pada
tahun 1905, Tom pergi bersama tiga krunya ke pulau itu. Berangkat pada
10 Juni 1905, mereka berencana akan kembali ke Arizona pada akhir Juli.
Namun sayangnya, mereka pun tidak pernah kembali.
3. Schiermonnikoog
Schiermonnikoog
adalah sebuah pulau kecil di lepas pantai Belanda, yang terus bergerak
ke selatan dan timur, karena efek kombinasi dari arus pasang surut angin
dan laut. 762
tahun yang lalu, pulau ini berada sekitar 2 km di utara dari posisinya
sekarang, dan terus memiliki bentuk yang berbeda secara signifikan.
Pulau
ini sebetulnya tidak benar-benar bergerak. Laut mengikis pulau tersebut
di beberapa sisinya sehingga menyisakan celah yang membuat pulau itu
bisa bergeser posisi.Nama Schiermonnikoog sendiri berasal dari para biarawan yang tinggal di pulau itu.
Monnik
berarti biksu dan Schier adalah kata kuno yang berarti abu-abu, mengacu
pada warna kesukaan para biarawan. Oog diterjemahkan sebagai pulau.
Oleh karenanya, Schiermonnikoog bisa diterjemahkan menjadi pulau para
biarawan abu-abu.Pariwisata, seperti dilansir amusingplanet, menjadi sumber utama dari pendapatan penduduk Schiermonnikoog.
Pulau
ini memiliki sebuah perkemahan, dermaga feri, pelabuhan untuk
kapal-kapal kecil, sekitar 15 hotel dan ratusan rumah penginapan dan
apartemen. Sekitar 300.000 orang mengunjungi pulau ini setiap tahun, dan
menginap di 5.500 kamar yang tersedia di rumah penginapan, apartemen
dan hotel.
4. North Sentinel Island
North
Sentinel Island adalah bagian dari Kepulauan Andaman dan Nikobar di
Teluk Benggala antara Myanmar dan Indonesia. Pulau ini menjadi rumah
bagi salah satu suku paling primitif di dunia. Orang-orang Sentinelese
begitu mereka disebut. Mereka
menjauhi segala kontak dari dunia luar. Karena itu, pulau ini disebut
sebagai tempat yang paling sulit dikunjungi di dunia.Sentinelese
dianggap sebagai keturunan langsung dari manusia pertama yang muncul
dari Afrika. Mereka telah tinggal di pulau kecil itu selama hampir
60.000 tahun.
Jumlah populasi yang tepat tidak diketahui karena kurangnya informasi. Tidak
peduli apakah Anda adalah seorang teman atau musuh, siapa pun yang
secara sengaja atau tidak sengaja datang ke pulau itu, akan disambut
dengan cara yang sama oleh penduduk setempat, yakni dengan tombak dan
panah. Mereka bahkan tidak mau menerima jenis bantuan apa pun dari orang
asing.Sebagai
buntut dari bencana tsunami yang menghantam Samudera Hindia pada bulan
Desember 2004 lalu, sekelompok dermawan berusaha mengulurkan tangan
mereka untuk menyelamatkan suku Sentinelese. Mereka mengantarkan bantuan
berupa makanan dan pakaian melalui helikopter Angkatan Laut India.
Para
relawan itu hanya ingin mencari dan membantu korban di pulau itu, meski
mereka tahu bahwa peluangnya sangat lah tipis. Ketika mereka mencoba
menjatuhkan paket makanan ke tanah, penduduk setempat menyambut mereka
dengan permusuhan. Bahkan, salah seorang suku Sentinelese yang tiba-tiba
muncul dari hutan langsung menembakkan panah ke helikopter.Karena
suku ini sangat menutup diri, tidak ada yang tahu apa bahasa yang
mereka pakai dan kebiasaan apa yang sering mereka lakukan.
Pemukiman Sentinelese sendiri tersembunyi di dalam hutan lebat, sehingga tidak ada yang tahu bagaimana mereka hidup. India
yang memiliki kedaulatan atas pulau ini selalu gagal membuat kontak
yang ramah dengan mereka sejak tahun 1964. Akibatnya, pemerintah India
pun akhirnya memutuskan untuk mundur. Untuk itu, semua kunjungan ke
pulau ini dilarang. Angkatan
Laut India juga telah memberlakukan zona terlarang sejauh 3 mil dari
pulau untuk menjaga wisatawan, penjelajah dan nelayan.
Pada
tahun 1974, sebuah kelompok pergi ke sana untuk membuat film
dokumenter. Anda tahu apa yang terjadi berikutnya? Sutradara film itu
menderita luka serius di pahanya, karena terkena panah sepanjang 2,4
meter. Beberapa rekaman dari kunjungan itu diabadikan dalam sebuah film
dokumenter berjudul Man in Search of Man.Upaya
untuk membuat kontak dengan Sentinelese telah dilakukan sejak tahun
80-an. Pada tahun 80-an dan awal 90-an, seorang antropolog India, T.N.
Pandit, pernah melakukan beberapa perjalanan ke pulau itu atas sponsor
pemerintah. Namun seperti sudah bisa ditebak, upaya itu selalu gagal.
5. Pulau Babi
Nama resmi pulau ini adalah Big Major Cay, tetapi kebanyakan orang memanggilnya dengan sebutan Pulau Babi. Pulau
yang terletak di Bahama ini memiliki keunikan tersendiri yang mungkin
tidak bisa ditemui di pulau-pulau lainnya di dunia. Pada tahun 2009,
seorang fotografer bernama Eric Cheng and kapten kapal Jim Abernathy
menemukan sebuah pulau kecil di Bahama yang menjadi tempat liburan para
babi.
Hewan
berbuntut pendek itu tampak menikmati suasana pantai di pulau tak
berpenghuni tersebut. Para babi juga tampak senang berenang di perairan
tenang yang aman dari badai tropis itu.Babi-babi
itu juga tidak pernah khawatir tentang kebutuhan makanan mereka karena
beberapa kapal yang melewati pulau itu selalu membuang kelebihan makanan
mereka ke laut. Tampaknya, para babi tahu kapan waktu pengiriman itu
tiba, sehingga mereka selalu bersemangat untuk terjun ke dalam air
ketika melihat sebuah kapal berlabuh.