Berikut adalah 5 Formasi Sepakbola Paling Populer Di Dunia yang sering digunakan oleh para pelatih di era sepakbola modern ini :
1. Formasi 4-4-2
Ini adalah formasi
klasik. Formasi 4-4-2 classic adalah formasi yang stabil, selain itu
formasi ini dinamis, memiliki 4 bertahan, 4 pemain tengah dan 2
penyerang, sehingga diajak untuk menyerang ok, bertahan juga bagus,
apalagi bermain normal. Boleh dikatakan ini adalah formasi dasar dan
paling standar, dari sini kemudian berkembang pakem pakem taktik lain
dalam dunia sepakbola.
Dengan formasi ini Milan
merajai Italia dan Eropa pada kurun waktu awal 90an di bawah pelatih
karismatik Arrigo Sacchi. Milan saat itu tidak hanya kuat dalam
bertahan, tapi juga fantastis dalam menyerang. Puncaknya saat Milan
dipegang oleh Don Fabio Capello. Namun kini formasi tersebut sudah
dianggap kuno. Bahkan Don Fabio bersama Inggris menggunakan formasi
tersebut remuk oleh Jerman di piala dunia dengan skor 4-1 yang
menggunakan formasi 4-2-3-1.
2. Formasi 3-5-2
Taktik ini sekarang
lebih akrab di daratan Italia. Banyak pelatih seperti Walter Mazzari,
dan yang terpopuler adalah Antonio Conte dengan Juventus miliknya. tiga
scudeto adalah bukti nyata. Kunci dari formasi ini sebenarnya ada pada
kekuatan tiga bek yang harus sama kuat. Ketiganya harus sejajar, ketika
ada salah satu yang merangsek kedepan, maka harus ada satu yang
menggantikan.
Kunci lain terdapat pada
adanya satu gelandang yang berfungsi lebih ke dalam tapi pandai
mengatur serangan, deep lying playmaker, yang diperankan sangat baik
oleh Pirlo di juventus. Dalam formasi ini pemain sayap difungsikan lebih
fleksibel, kadang saat diserang menjadi pembantu pertahanan, tapi saat
menyerang mereka adalah pengumpan cepat dan handal.
3. Formasi 4-3-3
Formasi ini sangat
identik dengan formasi menyerang, mendengar fomasi ini pasti teringat
Barcelona. Hampir delapan tahun Barcelona dengan formasi ini menjadi tim
yang paling disegani. Mereka pandai mengacak-acak pertahanan lawan
melalui tiga penyerang, dua gelandang, dan dua wing bek. Formasi
ini terdiri dari 2 centre bek yang hanya fokus pada pertahanan, 2 full
back, 3 centre midfield (1untuk di tengah, 2 untuk menyerang), 2 winger,
1 striker.
Full back bisa diganti
dengan Wing bek yang dapat membantu centre midfield atau bisa berubah
peran menjadi Side Midfield dan Winger seperti yang ada pada diri Daniel
Alves dan Jordi Alba di Barcelona. Namun formasi ini memiliki kelemahan
saat melawan klub dengan pertahanan Grendel, dan memiliki sejumlah
pemain dengan kecepatan tinggi untuk menciptakan serangan balik.
4. Formasi 4-2-3-1
Formasi ini lebih
dikenal dengan formasi Semi Defensif. Formasi ini mengandalkan sedikit
pertahanan. Dengan 4 bek, 2 gelandang bertahan, 3 offensive midfield,
dan 1 forward, Formasi ini tidak bisa dibilang Formasi bertahan dan juga
tidak menyerang. Tetapi, Formasi ini lebih condong ke bertahan, maka
disebut Formasi Semi Defensif.
Dalam formasi ini
serangan balik lebih akrab digunakan. Kuncinya ada pada dua pemain sayap
dan satu penyerang dengan sama sama memiliki kecepatan, seperti
Cristiano Ronaldo, Angel De Maria di Real Madrid dalam masa Kepelatihan
Mourinho. Pelatih yang memakai ini dan terbukti sukses adalah Josse
Mourinho, Bert van Marwijk, dan Joachim Löw. Formasi ini mengandalakan 2
gelandang bertahan yang dapat membantu bek dan 3 offensife midfield.
5. Formasi 4-3-2-1
Formasi ini sering
disebut dengan formasi pohon cemara, atau natal. Formasi ini sangat
akrab dalam diri Carlo Ancelotti saat menukangi Milan dan hampir saja
mempersembahkan tiga gelar liga Champion jika tidak dikalahkan Liverpol
yang saat itu sudah tertinggal 3-0. Dalam formasi ini keseimbangan
terjaga, kuncinya ada pada penyerang lubang yang dahulu dimainkan dengan
sempurna oleh seorang Kaka.
Namun tidak mudah
menerapkan pola ini, harus ada pemain pemain yang pas dan cocok untuk
memainkan setiap peran di dalamnya, seperti kebutuhan seorang Deep Lying
Playmaker seperti Andrea Pirlo. Terutama karakteristik yang pas pada
barisan pemain tengah. Bahkan Ancelotti setelah hengkang dari Milan
lebih fleksibel dalam menerapkan formasi ini dengan fariasi 4-3-1-2 dan
tidak selalu memaksakan formasi seperti seperti saat dulu menukangi
Milan.